Senin, 15 Agustus 2011

Pengertian teknik sipil

Teknik sipil Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.

Cabang-cabang ilmu teknik sipil

  • Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
  • Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
  • Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
  • Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
  • Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
  • Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
  • Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_sipil
  
Pada era globalisasi saat ini persaingan berbisnis semakin ketat sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkannya, lebih lebih di dunia perbankan.

Tujuan Blog, dalam penulisan makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya perencanaan dari pembangunan terhadap utility dari bangunan itu sendiri. 
 Apabila sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Biasanya, fungsi bangunan ditambahkan, contohnya bangunan bank  tinggi atau perkantoran tinggi.
 Bangunan-bangunan tersebut perlu adanya pondasi yang kuat.
 Pondasi di bagi menjadi 2 bagian yang terdiri dari Pondasi dangkal dan Pondasi dalam, pondasi dangkal biasanya letaknya tidak terlalu dalam dari permukaan tanah asli. Dan masih dapat dikerjakan dengan alat-alat sederhana oleh tenaga manusia biasa.
      1.      Pondasi menerus (Continous Footing),
      2.      Pondasi setempat (Individual Footing),
      3.      Pondasi gabungan (Combined Footing),
      4.      Pondasi plat (Raft Footing),
      5.      Pondasi cakar ayam dan
6.      Pondasi laba-laba
Pondasi-pndasi tersebut biasanya mempunyai kedalaman lebih dari 6,00 m dari permukaan tanah asli.

Pada pondasi biasanya diperhitungkan adanya beban tetap saja yang bekerja tetap dalam waktu yang lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin,  getaran tidak di perhitungkan.
Bahan untuk pelat pondasi juga dapat terbuat dari:
Kayu yang biasa digunakan dalam pondasi dangkal, dan kayu yang digunakan adalah kayu yang tahan terhadap tekanan seperti:
Kayu Gelam dan kayu kayu keras lainnya 
 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan tiang bor, antara lain:
a.     Titik-titik ukur untuk member guide posisi letak titik-titik tiang
b.     Disiapkan drainase, penampungan dan pembuangan lumpur hasil pengeboran
c.     Keakuratan kedalamn bor(bottom level)
d.     Kecermatan kualitas beton
e.     Penggunaan bentonite untuk mencegah runtuhnya tanah pada lubang bor
f.      Pergerakan alat bor kea rah belakang (mundur)
g.     Keakuratan elevasi pemberhentian cor beton (top level)
Kondisi tanah di bawah biasanya tidak dapat diketahui secara pasti, oleh karena itu, volume pengecoran beton untuk bore pile tidak dapat dipastikan. Untuk menghindari resiko ketidakpastian, dapat ditempuh dengan cara diukurkenyataan yang terjadi saja.
 
Penyondiran
            Hampir di setiap proyek konstruksi pondasi tiang merupakan teknologi pondasi dalam yang telah jamak dipergunakan. Salah satu metode pemasangan tiang pondasi ini adalah dengan sistim bor. Meski tak sepopuler pondasi tiang pancang, penggunaan tiang bor ini semakin banyak dijumpai. Dalam kedalaman dan diameter dari tiang bor dapat divariasi dengan mudah, pondasi tiang bor dipakai untuk beban ringan maupun beban berat seperti bangunan bertingkat tinggi dan jembatan. Juga dipergunakan pada menara transmisi listrik, fasilitas dok, kestabilan lereng, dinding penahan tanah, pondasi bangunan ringan pada tanah lunak, pondasi bangunan tinggi, dan struktur yang membutuhkan gaya lateral yang cukup besar, dan lain- lain.
Setiap alat yang ada hanya sesuai penggunaannya pada kondisi tanah dan teknik pengeboran tertentu saja. Salah satunya adalah fight auger. Alat yang sederhana dan ringan ini mempunyai kemampuan membuat lubang bor berdiameter 0,8-3,6 m. Cara kerjanya, rig akan berputar masuk ke tanah sampai terisi penuh oleh tanah, kemudian ditarik kembali ke atas dan diayun supaya tanah yang menempel lepas dari pisaunya.
Proses Penyondiran
Alat ini efektif pada jenis tanah dan batuan lunak. Tetapi karena di lapangan biasanya mengalami kesulitan pada saat pengeboran, para kontraktor bisanya memilih mesin bor lainnya atau mengganti pisaunya dengan yang lebih baik. Pisau berbentuk spiral melancip akan membantu dalam pengeboran tanah yang keras dan batuan.
Selain itu juga terdapat beberapa peralatan lain seperti bucket auger. Berfungsi untuk mengumpulkan basil galian dalam keranjang berbentuk spiral dengan cara mengambil tanah dari galian ke atas dan dibuang, alat ini biasanya berfungsi baik pada tanah pasir.
Kedua, belling buckets. Ajar ini mempunyai keistimewaan dengan ukuran yang lebih bcsar pada bagian dasarnya. Pembesaran vol­ume biasanya disebut bells atau finder reams. Ketiga, core barrels. Alat pemotong berbentuk lingkaran, membuat dan menggali bentuk silinder. Alat ini biasanya digunakan pada tanah dan batuan keras.
Keempat, multi roller Alat ini hanya digunakan untuk batuan keras. Kelima  cleanout bucket yang berfungsi untuk memindahkan hasil galian akhir dari lubang bor dan membuat dasar pengeboran menjadi lebih bersih. Tiang tahanan ujung membutuhkan tipe bucket seperti ini.

Metode Konstruksi Tiang Bor
     Cara kuno untuk konstruksi tiang bor adalah dengan menggali secara manual, kemudian melakukan pengecoran beton. Jenis tiang bor yang dikerjakan dengan cara ini sering disebut tiang Strauz. cara ini amat membatasi kedalaman dan jenis tanah yang dapat ditembus, sehingga terutama hanya digunakan umuk bangunan residential atau bangunan ringan lainnya. Dengan ditemukannya alat-alat bor modern, maka pelaksanaan konstruksi menjadi lebih mudah. untuk suatu jenis  alat pembor, lama waktu pemboran  tergantung dari kemampuan dan tenaga dari mesin.

 Pengeboran Dengan Cara Kering (dry method)
                        Cara ini membutuhkan tanah jenis kohesif dan muka air tanah berada pada kedalaman di bawah dasar lubang bor, atau jika permeabilitas tanah sedernikian kecilnya sehingga pengecoran beton dapat dilakukan sebelum pengaruh air terjadi.

                   Pemboran dengan casing
                        Casing diperlukan karena runtuhan tanah (caving) atau deformasi lateral dalam lubang bor dapat terjadi. Perlu dicatat bahwa slurry perlu dipertahankan sebelum cosing masuk. Dalam kondisi tertentu, casing harus dimasukkan dengan menggunakan vibrator. Penggunaan casing harus cukup panjang dan mencakup seluruh bagian tanah yang dapat runtuh akibat penggalian dan juga diperlukan bila terdapat tekanan artesis.
                        Kadang kala casing sukar dicabut kembali bila beton sudah mengalami setting, tetapi sebaliknya casing tidak boleh dicabut mendahului elevasi beton karena tekanan air di sekeliling dinding dapat menyebabkan curing beton tidak sempurna. Casing juga dibutuhkan pada pengecoran di atas tanah atau di tengah-tengah air misalnya pada pondasi untuk dermaga atau jembatan.

Pelaksanaan dengan Slurry
     Metode ini hanya dapat dilakukan untuk suatu situasi yang membutuhkan casing. Perlu dicatat di sini bahwa tinggi slurry dalam lubang bor harus mencukupi untuk memberikan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan air di sekitar lubang bor. Bentonite yang dieampur dengan air adalah bahan yang dipakai sebagai siurry. Umumnya diperlukan bentonite sebanyak 4% hingga 6% untuk pencampuran tersebut.
     Dalam penggunaan slurry, umumnya, dikehendaki agar tidak membiarkan bahan ini terlalu lama dalam lubang galian sehingga campuran tersebut tidak menyebabkan suatu bentuk bahan kental (cake) yang menempel di dinding lubang bor. Bila lubang bor telah siap, maka anyaman tulangan segera dimasukkan. selanjutnya  dimasukkan treminya.
     Merangkai tulangan dan memasukkan tulangan ke dalam lubang bar susunan tulangan untuk pondasi tiang bor ditentukan oleh besarnya gaya-gaya dalam (momen, geser clan gaya normal) yang dihitung oleh perencana. Dalam banyak hal, bilamana tiang bor hanya hanya memikul  beban lateral di kepala tiang, maka tulangan tidak harus sampai ke dasar pondasi. Cukup sampai posisi di mana gaya- gaya tersebut harus dipikul oleh beton dan tulangan bersama-sama.
     Tetapi bilamana tiang bor digunakan sebagai shoulder pile, tuiangan umumnya harus dipasang pada seluruh kedalaman. Karena momen terbesar berada di sekitar kedalaman batas galian, maka kerapatan tulangan lebih besar  pada lokasi tersebut.
     Aspek penting lain dalam tulangan adalah kekakuan yang harus dipertahankan pada saat pengangkatan tulangan, agar tidak berubah bentuk dan tetap lurus pada saat rnasuk ke dalam lubang bor. Untuk memproleh bentuk yang silindris kadang-kadang diperlukan pengkaku (stiffener) pada penampang melintang dan tulangan. Tahu beton (concrete decking) dapat diperlukan untuk mempertahankan adanya selimut beton pada sisi luar tulangan.

Pengecoran beton
     Umumnya untuk pekerjaan besar digunakan mixer beton yang dikirim dalam truk-truk mixer, schingga kualitas beton dapat mencapai keseragaman yang lebih baik. Untuk memasukkan beton ke dalam lubang bor harus digunakan pipa tremi rerutama dimana muka air tanah cukup tinggi. Bilamana beton dijatuhkan 5ecara bebas ke dalam lubang bor diperkirakan dapar teriadi segregasi dan muncul rongga-rongga yang sulit dikontrol.
     Pengecoran beton ke dalam lubang bor tidak bolch terputus. .Slump beton urnumnya diambii cukup tinggi untuk memastikan beron mengisi seluruh rongga ke dalam lubang dan membentuk selimut beton yang melindungi tantangan dari air dan tanah disekitarnya.
     Untuk memasukan beton pertama kali melalui pipa tremi, umumnya diberi penyumbat  agar beton dapat masuk ke dalam lubang bor tanpa bercampur dengan air dan tanah. sebagai penyumbat, dapat digunakan beberapa cara, di antarany menggunakan pasta semen atau campuran pasta semen clan polypropylene.

Pengendalian mutu
     Pengendalian mutu untuk pelaksanaan pembuatan pondasj . tiang bor meliputi pemeriksaan kondisi tanah pacla saar pengeboran, cara handling dan penempatan tulangan, mutu beton clan pengukuran volume beton.
     Pengawasan mutu yang diperlukan untuk lubang bor adalah pemeriksaan alignment yang terakhir, jenis tanah yang diperoleh dan pembersihan dasar lubang.

Bor pile dengan grouting pada ujung tiang
     Zona kaki tiang bor (bore pile) umumnya terganggu prosedur konstruksi secara normal. Gangguan ini dapat terjadi akibat relaksasi tegangan akibat dari penggalian lapisan tanah di atasnya, aliran air tanah ke dalam lubang galian dan proses pengeboran itu sendiri. Gangguan pada tanah ini umumnya sulit bahkan tidak mungkin untuk dihindari.
     Pelaksanaan grouting di kaki pondasi meliputi tahapan-tahapan. Pertama, pemasangan pipa grout pada saat persiapan pembuatan tu!angan. Kedua, seteiah beton pada taiang mengeras, injeksikan. grout bertekanan tinggi ke kaki tiang yang akan mengakibatkan tanah di dasar pondasi tiang memadat.
     Teknik grouting bervariasi metodenya sehingga hasilnya akan berbeda. Variasi tersebut tergantung daripada sistem distribusi grout, ada tidaknya gravel pack di kaki pondasi, penggunaan grouting permeasi atau kompaksi, dan lain-lain.
           
3.      Tiang Franki/franki Pile
Sistem farnki pile, dilihat dari proses pelaksanaannya, menggunakan kombinasi antar pemncangan dan pengecoran, yaitu dengan cara:
a.     Membuat lubang dengan cara penumbukan material dalam pipa cashing sampai mencapai elevasi yang disyaratkan
b.     Ke dalam lubang yang ada diisi penulangan kemudian di cor beton.
Urutan pelaksanaan Franki Pile dapatdijelaskan sebagai berikut:
a.    Temporary cashing ditancapkan pada posisi titik tiang, kemudian diisi adukan beton kering secukupnya sebagi sumbat (plug)
b.    Plug ditumbuk dengan hammer, dan plug akan turun diikuti oleh pipa cashing, air tanah tidak akan masuk ke pipa cashing karena ada plug
c.    Setelah mencapai kedalaman yang dikehendaki, cashing ditahan dan plug tetap ditumbuk sampai keluar dari pipa cashing

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar